Sejak zaman dahulu kala, manusia telah menggunakan berbagai macam tumbuhan untuk pengobatan. Tanaman obat atau herbal mempunyai berbagai kegunaan untuk menyembuhkan penyakit atau meredakan gejala sakit. Beberapa tanaman obat mampu memberikan efek samping jika dikonsumsi dengan dosis yang tidak tepat sehingga harus digunakan secara bijak. Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai nama tanaman obat, ciri-ciri fisik, bagian yang dimanfaatkan dan kegunaannya.
1. Jahe (Zingiber officinale)
Jahe adalah salah satu rempah-rempah yang sering ditemukan dalam masakan Indonesia. Selain itu jahe juga sering digunakan sebagai bahan pembuat minuman di seluruh dunia. Jahe mengandung antioksidan dan anti-inflamasi alami sehingga baik digunakan sebagai antioksidan alami untuk melawan radikal bebas dalam tubuh. Ciri-ciri fisik jahe adalah memiliki akar rimpang berwarna coklat kekuningan dan aroma khas jahe yang kuat.
Bagian tanaman jahe yang dimanfaatkan adalah akar rimpangnya karena itulah bagian dari tumbuhan yang paling banyak mengandung nutrisi dan senyawa aktif seperti gingerol, zingeron, shogaol dan zingiberene. Rimpang jahe dapat dikeringkan kemudian dihaluskan menjadi bubuk atau dipotong-potong.
Kegunaan jahe sangat beragam. Jahe efektif mengobati masalah pencernaan seperti mual, muntah, diare dan sembelit. Selain itu, jahe diketahui juga dapat mengurangi peradangan yang terkait dengan osteoarthritis dan rheumatoid arthritis serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
2. Kemangi (Ocimum basilicum)
Kemangi atau basil adalah tanaman rempah-rempah yang biasa digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan masakan Asia Tenggara dan Mediterania. Tanaman ini memiliki aroma khas dan daunnya berbentuk bulat lonjong.
Bagian dari tanaman kemangi yang dimanfaatkan adalah daunnya yang memiliki kandungan senyawa aktif seperti eugenol, sineol, linalool dan estragol. Daun kemangi dapat digunakan sebagai antiseptik alami untuk mencegah infeksi bakteri ataupun virus pada kulit.
Kegunaan kemangi cukup beragam diantaranya adalah mengobati masalah pencernaan seperti sakit perut, menjaga kesehatan jantung dengan menurunkan tekanan darah tinggi serta membantu penderita diabetes dengan mengontrol kadar gula darah.
3. Kunyit (Curcuma longa)
Kunyit adalah tanaman obat yang sering ditemukan dalam masakan Asia serta pengobatan tradisional India atau Ayurveda. Warna kuning yang kuat pada tumbuhan ini berasal dari senyawa aktif curcuminoid. Ciri-ciri fisik kunyit adalah memiliki rimpang meranggas berwarna oranye kuning.
Bagian dari tanaman kunyit yang dimanfaatkan adalah rimpangnya yang dikeringkan kemudian dihaluskan menjadi bubuk kunyit jika akan digunakan dalam masakan. Senyawa aktif dari kunyit, yaitu curcuminoid, memiliki efek anti-inflamasi dan anti-oksidan sehingga baik digunakan sebagai obat alami yang membantu melawan radikal bebas serta mengurangi peradangan dalam tubuh.
Kegunaan kunyit diantaranya adalah mengobati masalah pencernaan seperti sakit perut dan gangguan gastrointestinal lainnya. Kunyit juga meningkatkan kesehatan kulit, mencegah penyakit Alzheimer dan mengurangi risiko kanker.
4. Lidah buaya (Aloe vera)
Lidah buaya atau Aloe vera sering ditemukan sebagai tanaman hias di rumah atau kebun. Tanaman ini juga dikenal dengan efek penyembuhan luka alami karena kandungan gel aloe vera yang terkenal akan kemampuannya untuk meningkatkan pertumbuhan sel serta mempercepat penyembuhan luka.
Ciri-ciri fisik lidah buaya adalah memiliki daun bersisik panjang berair dengan rangkaian titik-titik putih pada tepi daun tersebut.
Bagian dari tanaman lidah buaya yang dimanfaatkan adalah gel pada bagian dalam daun lidah buaya tersebut. Gel ini sangat baik untuk kecantikan kulit wajah, seperti menghilangkan jerawat atau bekas jerawat serta membantu meremajakan kulit wajah.
Kegunaan lidah buaya selain dapat membantu masalah kulit seperti jerawat dan bekas jerawat, juga digunakan untuk melancarkan pencernaan dan meningkatkan kesehatan sistem kekebalan tubuh.
5. Sambiloto (Andrographis paniculata)
Sambiloto atau Andrographis paniculata merupakan tanaman obat yang banyak digunakan sebagai pengobatan tradisional di Asia. Tanaman ini terkenal karena mempunyai efek anti-malaria serta mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Ciri-ciri fisik sambiloto adalah memiliki daun hijau khas dengan bunga-bunga berwarna putih kekuningan pada puncakannya.
Bagian dari tanaman sambiloto yang dimanfaatkan adalah daunnya. Daun sambiloto mengandung andrografolide dan beberapa senyawa aktif lain yang digunakan sebagai antioksidan alami yang membantu melawan radikal bebas dalam tubuh serta mencegah infeksi bakteri dan virus.
Kegunaan dari sambiloto diantaranya adalah untuk mengobati demam, gangguan saluran pernapasan seperti asma, batuk dan radang tenggorokan. Selain itu, sambiloto juga bisa digunakan untuk mengurangi nyeri sendi pada penderita osteoarthritis.
Itulah beberapa nama tanaman obat beserta ciri-ciri fisik, bagian yang dimanfaatkan serta manfaatnya bagi kesehatan manusia. Penggunaannya dapat dilakukan dengan bijak sesuai dosis dan rekomendasi dokter atau ahli pengobatan herbal agar mendapatkan hasil maksimal dalam penyembuhan penyakit atau menjaga kesehatan tubuh secara alami.