Namun, perlu diketahui bahwa anggapan tersebut adalah salah besar. Mengembangkan nilai kebersamaan memiliki banyak manfaat positif bagi individu maupun kelompok secara keseluruhan. Namun, dari sisi yang berbeda dan perlu ditekankan pula bahwa tidak semua manfaat dianggap positif oleh sebagian orang dan bahkan terkadang juga memberikan dampak negatif bagi beberapa pihak.
Berikut bukan merupakan manfaat dari mengembangkan nilai kebersamaan:
1. Kurangnya kemandirian
Salah satu mitos yang sering beredar adalah bahwa dengan mengembangkan nilai kebersamaan, kita akan menjadi lebih tergantung pada orang lain dan kurang mandiri dalam menjalani hidup. Padahal, hal tersebut tidak sepenuhnya benar. Mengembangkan nilai kebersamaan justru akan membuka peluang untuk belajar dari orang lain serta meningkatkan kemampuan dalam bekerja sama dan membagi tugas sesuai dengan bidang masing-masing untuk mencapai tujuan bersama.
2. Terbentuknya kelompok eksklusif
Mengembangkan nilai kebersamaan tidak selalu mengarah pada terciptanya kelompok yang eksklusif. Sebab, kebersamaan seharusnya diartikan sebagai sebuah bentuk inklusivitas dan kesetaraan antaranggota kelompok. Jika sebuah kelompok terbentuk hanya untuk memberikan kesempatan kepada anggota tertentu atau menerapkan suatu aturan yang diskriminatif, maka hal tersebut bukan merupakan hasil dari mengembangkan nilai kebersamaan yang baik.
3. Ketergantungan pada kerjasama kolektif
Meskipun mengembangkan nilai kebersamaan akan memudahkan pelaksanaan tugas dan mencapai tujuan bersama dengan lebih efektif, tetap saja setiap individu tetap harus memiliki kemampuan dan keterampilannya masing-masing. Seseorang harus tetap berusaha meningkatkan kemampuan pribadinya agar dapat berpartisipasi aktif dalam kerja tim atau kelompok dan tidak menjadi beban bagi anggota lainnya.
4. Kurangnya privasi
Seringkali dalam kelompok atau komunitas tertentu, kita perlu memberikan sebagian informasi tentang diri kita sendiri seperti latar belakang pendidikan, pekerjaan atau pengalaman hidup sebagai wujud saling mengenal satu sama lain dalam menjalankan tugas secara bersama-sama. Akan tetapi, hal tersebut tidak berarti bahwa kita harus membuka semua rahasia pribadi kita kepada semua orang di dalam kelompok tersebut karena privasi masih sangat penting untuk diperhatikan.
5. Tidak ada inovasi baru
Mungkin ada beberapa orang yang berpendapat bahwa mengembangkan nilai kebersamaan hanya akan memunculkan cara kerja yang monoton dan tidak kreatif. Padahal, dengan adanya kerjasama dan komunikasi yang baik di dalam kelompok, bisa tercipta ide-ide baru atau inovasi yang dapat membuka peluang untuk meningkatkan hasil kerja secara optimal.
6. Terbatasnya ruang untuk individu
Bergabung dalam kelompok atau komunitas tentunya akan membatasi waktu seseorang di luar kegiatan tersebut. Namun, seorang individu tetap harus mengakui bahwa dirinya memiliki peran penting dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas secara efektif. Misalnya, seorang supervisor dalam suatu kelompok bertanggung jawab untuk memberikan peran kepada anggota lainnya agar dapat bekerja sama dengan efektif dan solid.
7. Terjadinya konflik internal
Mengembangkan nilai kebersamaan bukan berarti hilangnya potensi terjadinya konflik di dalam kelompok tersebut, bahkan sebaliknya hal ini dapat membuka kesempatan bagi terjadinya konflik karena berbagai alasan seperti salah paham atau perbedaan pandangan antar anggota kelompok. Namun, dengan adanya hubungan yang erat antar anggota kelompok maka bisa mencari solusi secara bersama-sama sehingga tercipta sebuah kesepahaman.
Kesimpulannya, sebagian orang mungkin masih meragukan manfaat dari mengembangkan nilai kebersamaan. Namun, jika kita melihat dari sisi positif maka hal ini akan sangat membantu dalam menjalani hidup serta mencapai tujuan bersama secara efektif. Namun, ada pula manfaat negatif yang perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan dampak buruk pada individu maupun kelompok secara keseluruhan. Oleh sebab itu, mengembangkan nilai kebersamaan harus dilakukan dengan arif dan bijaksana untuk menghindari dampak negatifnya.