Salah satu jenis cacing yang bisa dimakan adalah cacing sutera (Bombyx mori). Cacing ini biasanya diberi nama ulat sutera karena sering dipelihara untuk menghasilkan benang sutra. Akan tetapi, ulat tersebut juga bisa diolah menjadi makanan yang lezat.
Ulat sutera memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, yaitu sekitar 63%. Selain itu, cacing ini juga kaya akan asam amino seperti arginin, lisin, glutamin, serta asam lemak esensial omega-3 dan omega-6. Kandungan nutrisi ini menjadikan ulat sutera sebagai sumber protein nabati terbaik dan cocok bagi mereka yang vegetarian.
Cara mengolahnya pun cukup sederhana. Ulat sutera bisa direbus atau digoreng menggunakan rempah-rempah seperti bawang putih, ketumbar dan lada hitam agar rasanya lebih enak. Tidak hanya di Indonesia saja, di beberapa negara lain seperti Thailand, China dan Jepang juga telah banyak mengonsumsi ulat sutera sebagai hidangan kuliner.
Selain itu, terdapat pula cacing tanah (Lumbricus rubellus) yang baik dikonsumsi manusia. Cacing ini biasa hidup di tanah pada tempat-tempat tertentu seperti kebun dan ladang. Cacing tanah mengandung protein yang tinggi, yaitu sekitar 70%. Selain itu, cacing ini juga kaya akan zat besi, kalsium, dan magnesium.
Cacing tanah bisa diolah menjadi berbagai hidangan seperti sate atau dimasak dengan bumbu rempah-rempah. Di beberapa negara seperti Thailand dan Korea Selatan, cacing tanah bahkan mulai dilirik sebagai makanan yang enak dan sehat.
Selanjutnya adalah cacing rambut (Diplochaeta setigerous). Cacing ini berkembang biak dengan cepat dan banyak ditemukan di perairan tawar. Kandungan nutrisi pada cacing rambut cukup lengkap sehingga cocok dikonsumsi manusia.
Cacing rambut mengandung protein sebanyak 60% serta zat besi, magnesium, dan fosfor. Cacing ini biasanya diolah dengan cara direbus atau digoreng namun tak jarang juga ada yang memasaknya sebagai sup atau masakan berkuah.
Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari mengonsumsi cacing sebagai bahan makanan. Pertama-tama, seperti yang telah disebutkan bahwa kandungan nutrisinya sangat lengkap sehingga sangat baik untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh kita.
Selain itu, mengonsumsi cacing juga bisa menjadi alternatif bagi mereka yang ingin menjalankan pola diet vegetarian. Sebab seperti kita ketahui bahwa protein nabati banyak terkandung pada sayuran namun kandungan tersebut tidaklah sebanyak pada protein hewani. Oleh karena itu konsumsi cacing bisa menjadi solusi bagi vegetarian yang ingin memenuhi kebutuhan protein di dalam tubuh.
Mengonsumsi cacing juga membuat kita bisa berhemat dalam membeli bahan makanan. Pasalnya harganya yang tidak terlalu mahal dan mudah ditemukan di lingkungan sekitar. Sehingga ini menjadi salah satu alasan kenapa banyak orang mulai tertarik dengan mengonsumsi cacing sebagai bahan makanan.
Namun, tentu saja ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi cacing. Pertama-tama adalah kebersihan dari cacing tersebut. Pastikan bahwa cacing yang akan dikonsumsi benar-benar bersih dan bebas dari bakteri dan kotoran.
Selain itu, pastikan bahwa cacing yang dikonsumsi berasal dari sumber yang aman dan halal. Karena kita tahu bahwa tidak semua jenis cacing bisa dikonsumsi oleh manusia, ada beberapa jenis lainnya seperti belut atau cacing tambang yang dapat membahayakan kesehatan kita jika dimakan secara langsung.
Oleh karena itu, pastikan bahwa apa yang kita konsumsi sudah terjamin keamanannya agar tidak menimbulkan masalah kesehatan di kemudian hari.
Dalam kesimpulan, meskipun kontroversial dan menimbulkan rasa enggan bagi sebagian orang namun fakta membuktikan bahwa ada beberapa jenis cacing yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan dengan nutrisi tinggi sehingga sangat baik untuk kesehatan tubuh. Namun tentu saja pastikan apa yang akan dikonsumsi tersebut bersih dan dimasak dengan benar agar memperoleh kandungan nutrisi yang maksimal.